nama kelompok :
_ MD. Fiorentina Yana Putri
_Yeni Dina Puspasari
_Km. Asri Wulan Cahya Nata
_Pt. Srii Juliantari
_Igst. Ayu Trisnayanti
_Laras Fujiyanti Batchiar
_Mustika Sandi Buana
_Angga Kusuma Bukian
_Dewi Eka Rini
_Pt. Ayu Deastika
_AAIA Durupadi
_Ni Luh Pt Sintiasih

Senin, 30 Januari 2012

penyebab orang bau badan dan cara mencegahnya

Selama ini orang selalu berpikir jika mengalami bau badan disebabkan karena tidak bersih dalam merawat tubuh. Padahal banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami bau badan. Mau tahu kenapa manusia bisa mengalami bau badan?

Bau badan telah menjadi masalah besar buat banyak orang. Gara-gara bau badan, seseorang bisa tersingkir dari pergaulan. Alhasil, banyak sejuta cara dilakukan untuk membasmi bau badan.

Tapi dari mana asalnya bau badan, berikut penjelasan secara ilmiahnya seperti dilansir dari detikhealth:

Etiologi
Manusia memiliki bau badan karena adanya bakteri dalam tubuh. Bakteri berkembang biak di beberapa daerah tertentu, ketika orang berkeringat maka tercipta lingkungan yang kondusif untuk bakteri tersebut berkembang biak. Bau badan itu sendiri biasanya disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak, karena keringat sendiri tidak menimbulkan bau.

Itulah sebabnya bau badan lebih kuat di daerah yang lembab seperti di bawah ketiak, antara jari kaki, dan diantara lipatan paha. Laki-laki biasanya memiliki bau badan yang lebih kuat daripada perempuan, ini disebabkan oleh adanya hormon androgen dan beberapa jenis bakteri dalam kulit.

Sementara beberapa wanita juga memiliki bakteri tersebut, tapi kadar androgennya lebih rendah dan bercampur dengan progesteron dan estrogen sehingga tidak menghasilkan tingkat bau badan yang sama.

Hormon dan Diet
Hormon memainkan peranan yang penting pada tubuh dan hidup kita. Hormon membuat kita tumbuh dan membantu organ dalam dan fungsi metabolisme secara tepat. Diet dan pola makan yang buruk seperti bulimia dan anoreksia bisa membuat tubuh untuk menghilangkan banyak sekali hasil buangan yang dapat mengganggu keseimbangan metabolisme tubuh. Dengan demikian keringat akan berlebihan dan bau badan akan meningkat. Selain itu mengkonsumsi makanan yang berbau tajam juga bisa meningkatkan bau badan.

Lingkungan
Terdapat zat di sekitar kita yang secara tidak sengaja tertelan yang dapat pengaruhi metabolisme. Seperti bahan kimia dari pestisida tanaman, racun dari plastik pembungkus makanan, air yang kita minum atau bahkan udara yang kita hirup bisa memberikan dampak negatif yang mempengaruhi sistem hormon. Biasanya sistem hormon yang dipengaruhi adalah dengan menurunnya produksi dari estrogen.

Stres dan Menopouse
Penyebab psikologis seperti emosional dan stres bisa mempengaruhi kelenjar adrenalin yang menyebabkan 'hot flashes', alergi, kelelahan yang kronis, insomnia dan kelebihan keringat. Sedangkan jika sudah mengalami menopouse maka tingkat dari hormon progesteron dan estrogen akan menurun sehingga terjadi keringat berlebih yang menyebabkan bau badan.

Sumber Hormon
Jika terdapat gangguan pada ketidakseimbangan hormon, maka segera periksa ke dokter. Mungkin memiliki masalah berkenaan dengan kelenjar hormon yang menyebabkan bau badan berlebih. Selain itu tetap menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan serta melakukan pola hidup bersih dan sehat.

Nah, sudah tahu kan pemicunya, lebih baik dihindari atau jika sudah tidak bisa tertangani segera periksa ke dokter Anda.

Bagian-bagian Tubuh yang Paling Bau

Bau badan bisa dihasilkan oleh bagian tubuh mana saja, tapi ada beberapa bagian dari tubuh yang diketahui paling bau. Bagian tubuh mana saja itu?

Setiap orang umumnya memiliki bau badan khas yang kadang bisa dianggap sebagai feromon dasar dari orang tersebut. Tapi bau ini akan menjadi masalah ketika menjadi bau yang tidak menyenangkan.

Bagian tubuh manusia yang paling bau umumnya adalah daerah yang lembab dan gelap serta memiliki konsentrasi kelenjar dan folikel rambut yang tinggi. Dr Mehmet Oz memberikan 5 urutan daerah di tubuh yang paling bau, seperti dikutip dari Sharecare.com, Kamis (5/5/2011) yaitu:

1. Daerah pangkal paha (kemaluan)
Daerah kemaluan merupakan salah satu tempat yang paling bau. Hal ini karena daerah tersebut bersifat hangat, berkeringat dan memiliki jumlah kelenjar serta folikel rambut yang terbilang banyak. Kondisi ini terutama terjadi di vagina dan rentan terkena infeksi.

Selain itu daerah ini juga jarang terkena udara luar serta seringkali tertutupi oleh pakaian sintetik yang tidak menyerap keringat dengan baik, sehingga akan menimbulkan kelembaban dan bakteri.

2. Ketiak
Daerah ini merupakan tempat pertama yang terpikir oleh seseorang mengenai bau badan. Bagian tubuh ini memiliki rambut dan sarat dengan kelenjar keringat. Orang-orang keturunan Eropa atau Afrika memiliki kelenjar keringat apokrin yang lebih banyak, sedangkan orang Asia Timur lebih sedikit.

3. Kaki
Tidak mengherankan jika kaki seseorang bisa bau. Hal ini karena ketika seseorang menggunakan alas kaki tertutup selama berjam-jam, maka kondisi ini mencegah penguapan dari keringat yang dikeluarkan kelenjar setiap harinya. Menutup kaki akan menciptakan lingkungan yang gelap, lembab dan hangat yang sangat disukai bakteri.

4. Mulut
Bau mulut yang terjadi sesekali biasanya disebabkan oleh pecahan makanan oleh enzim dalam air liur. Tapi lebih dari 90 persen disebabkan oleh bakteri yang hidup di dalam gusi, di bawah gigi palsu dan permukaan lidah. Perubahan napas akibat penyakit pencernaan tertentu, sinusitis kronis, diabetes dan penyakit ginjal juga bisa menyebabkan bau mulut.

5. Kulit kepala
Siapapun yang tidak mencuci rambut (keramas) dalam waktu beberapa hari bisa menyebabkan bau. Kombinasi sebum minyak yang berasal dari kelenjar sebasea dan folikel rambut adalah hal yang menyebabkan pertumbuhan bakteri. Jika seseorang menggunakan topi atau penutup kepala akan membuat keadaan menjadi lebih buruk.

Mencegah dan Mengatasi Bau Badan
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah dan juga menghilangkan bau badan:

1. Mandi
Mandi sedikitnya sekali sehari bisa untuk menghilangkan bakteri dan keringat. Pastikan untuk memperhatikan ketiak dan daerah selangkangan, karena tempat ini cenderung menjadi pelabuhan bagi bakteri. Disarankan untuk menggunakan sabun deodoran.

2. Hindari pakaian ketat
Salah satu yang membuat bakteri berkembang adalah karena minimnya oksigen. Karena itu pakailah pakaian longgar sehingga tubuh mendapatkan oksigen.

3. Memakai deodoran antiperspirant sehari-hari
Pemakaian deodoran ini bisa mengurangi jumlah keringat. Jika Anda sangat aktif atau banyak berkeringat carilah deodoran antiperspiran mengandung zinc (seng) dan aluminium.

4. Jauhi Tembakau
Bau tembakau bisa menembus kulit anda dan menciptakan bau yang berbeda. Asap dari rokok juga akan melekat pada kulit dan tubuh perlu waktu beberapa minggu untuk melepaskan diri dari bau ini setelah Anda berhenti menggunakannya.

5. Waspadai penyakit
Jika bau terus menerus muncul sebaiknya waspadai adanya masalah medis seperti penyakit ginjal, hati atau infeksi jamur. Kalau sudah menyangkut penyakit itu Anda tidak bisa mengatasinya sendiri, datanglah ke dokter untuk mencari tahu apa penyebab dan obatnya.

6. Minum air putih
Minum segelas air putih di pagi hari pada waktu perut masih kosong.

7. Gunakan baking soda
Gunakan baking soda pada ketiak dan kaki untuk mengurangi keringat.

8. Gunakan cuka apel
Untuk mengurangi pH kulit dan menghilangkan bau ketiak, gunakan sari cuka apel bukan deodoran. Masukkan ke dalam segelas air dan gunakan untuk membilas ketiak saat mandi.

9. Hindari makanan olahan
Hindari makanan olahan seperti minyak terhidrogenasi dan makanan olahan lainnya. Makan makanan sehat yang mengandung banyak serat seperti biji-bijian, gandum, produk kedelai dan sayuran berdaun hijau. Juga kurangi daging dan produk susu.

10. Hindari makanan pemicu keringat
Hindari juga makanan yang memicu keringat berlebih seperti makanan pedas dan panas.

11. Hindari makanan pemicu bau
Kurangi makanan yang dapat menyebabkan bau seperti bawang dan kari. Sering konsumsi makanan yang mengandung bawang putih (lehsun), kari dan jintan (jeera) dapat menyebabkan beberapa bau sangat kuat yang berasal dari pori-pori hingga 24 jam setelah dikonsumsi.

12. Gunakan pakaian yang menyerap keringat
Gunakan pakaian berbahan katun yang dapat lebih banyak menyerap keringat sehingga tidak segera bercampur dengan bakteri yang menyebabkan bau. Sering ganti baju bila sedang banyak berkeringat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar