nama kelompok :
_ MD. Fiorentina Yana Putri
_Yeni Dina Puspasari
_Km. Asri Wulan Cahya Nata
_Pt. Srii Juliantari
_Igst. Ayu Trisnayanti
_Laras Fujiyanti Batchiar
_Mustika Sandi Buana
_Angga Kusuma Bukian
_Dewi Eka Rini
_Pt. Ayu Deastika
_AAIA Durupadi
_Ni Luh Pt Sintiasih

Jumat, 27 Januari 2012

bahaya mengkonsumsi air sisa rebusan mie instan

Banyak produsen yang bergerak pada bidang makanan instan menyebabkan kebiasaan buruk pada masyarakat.  Konsumen yang mengonsumsi mi instan hampir setiap hari menjadikan mi instan sebagai makanan pokok terus meningkat. Konsumen kurang memahami bahwa dampak jangka panjang dari mengonsumsi mi instan adalah bahaya kanker  getah bening akibat kandungan MSG dan natrium tripolifosfat sebagai bahan pengembangnnya.
Tujuan program edukasi ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kandungan zat-zat kimia dalam mi instan dan penyajian mi yang lebih sehat guna mengurangi asupan zat-zat yang tidak berguna untuk tubuh yang akan merugikan bila dikonsumsi dalam jangka panjang. Kebiasaan mengonsumsi terlalu sering harus dikurangi seminimum mungkin. Tahapan metode pelaksanaan dari program ini adalah pemetaan masalah dan survey awal, kegiatan penyuluhan, sosialisasi dan demonstrasi kepada pemilik warung kopi dan konsumen di warung tersebut melalui diskusi dengan para mahasiswa dan supir angkot serta beberapa ibu rumah tangga.
Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan adanya perubahan perilaku dari pemilik maupun konsumen untuk mengganti air sisa rebusan mi instan serta  mengurangi penggunaan bumbu mi. informasi tersebut didapat dari data pretest dan post test serta kuisioner yang dilakukan, bahwa 96% peserta  bersedia mengganti air rebusan dan mengurangi bumbu yang digunakan. Informasi yang telah didapat oleh peserta dapat disampaikan melalui word of mouth di sekitar lingkungan ruamhnya. Pada akhirnya masyarakat juga berusaha untuk mengurangi konsumsi mi instan jika kesibukan sedang tidak menghampiri mereka. Manfaat jangka panjang dari kegiatan tersebut yaitu peningkatan kesehatan masyarakat dan penekanan biaya kesehatan bagi masyarakat kalangan menengah kebawah yang sering mengonsumsi mi instan sebagai pengganti makanan pokok yang lebih terjangkau dari segi harga. Informasi yang dikemas secara sederhana tersebut mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar